Labbaikalla humma labbaik...
Labbaika la sharika laka labbaik...
Innal hamda...
Wan ne'emata...
Laka walmulk..
La sharika lak...
Sempena Hari Raya Aidiladha yang bakal menjelang tidak lama lagi, iaitu pada tanggal 12 September 2016 bersamaan 10 Zulhijjah 1437 H, admin akan kongsikan sedikit maklumat tentang ibadah Haji dan Qurban. Admin yakin anda mesti tahu kan apakah peristiwa yang menyebabkan terjadinya ibadah qurban?Diharapkan semua umat Islam yang menunaikan haji akan diberikan ganjaran haji yang mabrur. In shaa Allah.
Jom, kita selamai apa itu haji dan qurban. Semoga perkongsian yang sedikit ini akan dapat memberikan manfaat kepada kita. Kalau anda ingin tahu tentang maklumat yang lebih lanjut, boleh layari laman sesawang yang yang berkaitan.
Sumber gambar : http://maghfirahtravel.com/tag/prosesi-ibadah-haji/
HAJI
Syarat-Syarat Haji
Yang dimaksud mampu sebagai salah satu syarat haji adalah sebagai berikut....
1. Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada orang lain jika ia mampu membiayainya.
2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke Mekah bagi orang yang di luar mekah.
3. Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya terjamin keselamatannya.
4.
Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup selama mengerjakan haji, termasuk juga cukup
untuk menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkannya.
5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan perempuan lain yang ada mahramnya.
Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi
- Beragama Islam
- Berakal sehat
- Balig atau dewasa
- Merdeka (bukan budak) dan
- Kuasa atau mampu untuk melakukannya
Rukun-Rukun Haji
Rukun-Rukun Haji
Rukun
Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti
dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur
atau tidak sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai
berikut :
1. Ihram
Ihram
adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai
pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian
tidak berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.
2. Wukuf di Padang Arafah
Wukuf
adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak
tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10
Zulhijah (pada bulan haji).
3. Tawaf
Tawaf
adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari
Hajar Aswad dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf
(berputar kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup
aurat serta suci dari hadas dan najis.
Macam-Macam Tawaf
- Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah
- Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
- Tawaf nazar, dilakukan karena nazar
- Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari keutamaan dalam ibadah).
- Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah
4. Sai
Sai
adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai
harus dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai
dilakukan sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf.
5. Menggunting (Mencukur) Rambut
Waktu
mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar. Apabila
mempunyai kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan kurban.
Mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertip
Tertip
berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus berurutan
dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.Perkongsian dari laman sesawang : http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-haji-syarat-rukun-jenis-tata.html
**********************************************************************************
Sumber gambar : http://petuabahagia.net/pengertian-hikmah-dan-kebaikan-ibadah-qurban/
QURBAN
Qurban atau Udhiah bermaksud menyembelih haiwan yang tertentu jenisnya daripada tenakan yang diketegorikan sebagai al-an'am iaitu unta, lembu (termasuk kerbau), biri-biri dan kambing pada Hari Nahr atau Hari Raya Haji (10 Zulhijjah) dan pada hari-hari Tasyrik (11,12 dan 13 Zulhijjah) kerana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah.
HUKUM MELAKUKAN IBADAH QURBAN
- Imam Syafie berpendapat hukum melakukan ibadah qurban
ini adalah sunat Muakhadah iaitu sunah yang amat digalakkan
atau dituntut ke atas setiap individu Muslim yang merdeka,
berakal, baligh lagi rasyid serta berkemampuan melakukannya
sama ada sedang mengerjakan haji ataupun tidak sekurang-kurangnya
sekali seumur hidup.
- Makruh meninggalkan ibadah ini bagi orang yang mampu
melakukannya.
- Hukum qurban ini menjadikan wajib jika seseorang itu
telah bernazar untuk melakukannnya atau telah membuat penentuan
(at-ta'yin) untuk melaksanakannya seperti seseorang berkata
"lembu ini aku jadikan qurban". Jika tidak dilakukan dalam
keadaan ini maka hukumnya adalah haram.
- Daging qurban wajib tidak dibenarkan untuk dimakan oleh yang empunya qurban dan tanggungannya.
NOTA : MOHON BETULKAN ADMIN JIKA TERDAPAT KESALAHAN FAKTA DALAM PENYIARAN ARTIKEL INI.
SELAMAT HARI RAYA AIDILAHDA 1437 H
No comments:
Post a Comment